Iklan

iklan

Gubernur dan Wagub Berkunjung ke Lapas Klas II B Mimika

Tabloid Daerah
4.09.2025 | 2:45:00 PM WIB Last Updated 2025-04-09T05:45:00Z
iklan
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, S.H., saat tatap muka dengan warga binaan di gereja dalam komplek Lapas Klas II B Mimika, Rabu, 9 April 2025 - (Foto: Abeth You)

[Tabloid Daerah], Timika --
Gubernur Provinsi Papua Tengah Meki Nawipa dan Wakil Gubernur Deinas Geley didampingi Ketua DPR Provinsi Papua Tengah Delius Tabuni, Bupati Mimika Johannes Retop dan Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Mimika pada hari Kamis, (9/4/2025).

Kunjungan kerja ini merupakan momentum istimewa bagi pegawai Lapas maupun warga binaan, pasalnya kehadiran orang nomor satu ini di paling pertama dilakukan oleh seorang Gubernur sejak Lapas ini berdiri pada tahun 1996. 

Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada program BPJS gratis kepada seluruh masyarakat Provinsi Papua Tengah. 

"Khusus untuk warga binaan di Lapas Timika ini ibu Plh Kalapas siapkan KTP, karena ini soal hak asasi manusia. Di Nabire juga saya ke Lapas dan sudah sampaikan hal itu," kata Gubernur Meki.

Program dari BPJS itu, lanjut Nawipa, akan diberlakukan program kesehatan gratis. "Kami juga siapkan mobil ambulans satu untuk Lapas," katanya.

Pada momen tatap muka dengan warga binaan, mantan Bupati Paniai ini menegaskan soal perlindungan hukum terhadap warga Papua Tengah yang kena kasus yang berhubungan dengan proses hukum.

"Kebanyakan anak Papua masuk di lembaga ini karena tidak tidak ada kuasa hukum yang mendampingi mereka dalam proses kasus hukum. Untuk itu, kami pemerintah (provinsi Papua Tengah) siapkan lembaga bantuan hukum. Karena selama ini mereka (masyarakat) masuk lembaga hanya curi sendal saja tapi tidak ada yang membela mereka di hukum," katanya.

Rencana dirikan lembaga bantuan hukum tersebut, Nawipa menegaskan bahwa pihaknya bukan untuk membatasi proses hukum terhadap warga binaan. "Jadi ini bukan kami batasi hukum," ucapnya.

"Intinya BPJS, mobil ambulans dan lembaga bantuan hukum itu harus kami wujudkan, supaya ada pendampingan hukum dari awal terhadap warga binaan harus jalan," katanya.

Ia berharap kepada warga binaan, jika sudah selesai proses hukum, diminta jangan kembali lagi ke Lapas. 

"Harus jadi yang terbaik. Warga binaan kamu tidak sendiri, besok harus lebih baik daripada hari ini," katanya.


Dalam PKK, kata dia, ada Dekranasda sehingga akan berkolabirasi guna meningkatkan kemampuan terhadap warga binaan.

"Warga binaan bukan hanya dihukum tapi mereka harus kembangkan kemampuan, jadi mereka bisa punya penghasilan uang. Yang penting pimpinan di Lapas harus jujur," katanya. 

Plh Kepala Lapas Klas II Mimika, Mahri Kawai menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah serta berterima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur atas kunjungannya, sebab warga binaannya kerap dianggap sebagai pengacau padahal mereka adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.


"Terima kasih banyak bapak gubernur, kami narapidana seolah orang buangan, padahal narapidana juga dicintai oleh Tuhan Allah," kata Kawai sambil mencucurkan air mata.

Menurut dia, warga binaan yang ada di Lapas ini sebanyak 306 orang dari sejumlah kasus. 

Sementara Bupati Mimika Johannes Retop menyampaikan kunjungan ini merupakan yang paling pertama oleh Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati serta sejumlah pejabat utama Provinsi Papua Tengah diantaranya Ketua PKK Provinsi Papua Tengah Nurhaidah Nawipa, Ketua DPR Provinsi Papua Delius Tabuni, Wakil Ketua II DPR Papua Tengah Izak Petrus Suripatty, Ketua III DPR Papua Tengah Bekies Sonny Kogoya, Kepala Dinas Pertambangan dan ESDM Provinsi Papua Tengah James Boray, sejumlah anggota DPR Papua Tengah dan pejabat Pemkab Mimika lainnya.

Bupati Mimika Johannes Retop mengatakan, dari jumlah 306 warga binaan, paling banyak di sini adalah warga binaan kasus narkoba. "Mereka cukup baik di sini pembinaannya, banyak sekali yang mereka buat kreativitas warga binaan. Terima kasih banyak warga binaan. Kalau kita keluar dari sini kita harus jadi yang baik, harus dekat kepada Tuhan," kata Retop.

Menurut Retop, dari Gubernur ke Gubernur tidak pernah injak di lapas, ini Gubernur paling pertama yang injak sejak adanya kantor Lapas tersebut.
"Dari provinsi induk juga tidak pernah ada Gubernur yang datang berkunjung di sini," ucapnya.

Retop mengatakan, Pemda Mimika bakal membangun klinik walaupun Lapas merupakan instansi vertikal tetapi berhubung warga binaan merupakan warga kabupaten Mimika maka pihaknya membantu bangun termasuk tembok di belakang yang sempat jebol.

"Tembok yang pernah dijebol itu kami Pemda kabupaten Mimika bantu bangun kembali," ujarnya.

"Saya harap warga binaan harus memperbaiki diri, dekat dengan Tuhan Allah. Kemarin remisi bebas satu orang, dan saya berharap kedepan akan ada beberapa lagi yang bebas," katanya.(*)



Melkianus Dogopia
Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gubernur dan Wagub Berkunjung ke Lapas Klas II B Mimika
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan