
![]() |
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sriwini, Nabire, Papua Tengah (Ist.) |
[Tabloid Daerah], Nabire -- Kejadian saling mengejar antara keluarga pasien dengan Tenaga Kesehatan (nekas) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sriwini, Nabire, Papua Tengah tentu mengundang perhatian warga.
Sejak pagi para tenaga honorer dan ASN berkumpul di halaman memprotes sesuatu, kemaren (20/03) siang. Sejak awal saya tak tahu ini apa. Toh saya juga kebetulan lewat di situ kunjungi pasien.
Menurut Seorang pemuda, tenaga honorer di RSUD, juga pendemo, mengatakan bahwa gaji honorer dan intensif ASN belum di bayar pihak rumah sakit. Lantas karena itu mereka melakukan aksi protes dengan tidak melakukan tugas pelayanan beberapa jam dan menunggu kejelasan dari pihak pengelolanya.
Disaat itu para pasien sedang mengantri di beberapa ruangan, seperti di Instalasi Gawat Darurat (IGD), rawat jalan, bahkan para pasien rawat nginap juga menunggu petugas di ruangannya masing-masing.
Tak lama kemudian terjadi saling aduh mulut dan kejar-mengejar antara keluarga pasien dan para pendemo.
Kekacauan itu tak ada yang salah. Penyebabnya ada di pihak pengelolah.
"Bah! kami protes hak kami yg belum dibayar. Apakah kami harus jalan kaki? Makan apa? Kondisi begini baru kami harus bekerja lagi?" saya mencatat ungkapan ini keluar dari para pendemo.
Disaat situasi itu semua orang menunggu pihak pengelolah RS tiba. Tetapi tidak.
Kondisi ini mereda setelah beberapa pihak berusaha tengarai mereka.
Barulah direktur RS muncul beberapa saat kemudian dan berjanji esok (hari ini) baru ketemu.
Siang ini (21/3) saya pergi ke kantin yang berada di depan RS, bagian utara jalan utama.
Disana beberapa orang tenaga honorer masih duduk dan saling berbicara terkait dengan belum juga mereka bertemu Direktur untuk mendapatkan kejelasan terkait upah mereka yang belum dibayarkan.
Saya pikir hanya meta yang sedang memotong pendapatan para konten kreator. Eh, ternyata bukan hanya di dumai saja.
Hari ini hari kedua mogok.
Yohanes Gobai