![]() |
Lenis Kogoya saat memberikan sambutan (Dok. Humas Pemprov Papua Tengah) |
Kunker itu dilakukan pada, Selasa, (11/03/2025), pagi Waktu Papua (WP) di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, membawa dua agenda. Yaitu: Pertama, Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kedua, Pengarahan dan Pembinaan LMA se-Provinsi Papua Tengah.
Untuk Program MBG, sebagai Staf Khusus Kementerian Pertahanan Bidang Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Letnan Kolonel (Letkol) (Tit.) Dr. Lenis Kogoya, S.Th., M.Hum., atau lebih dikenal dengan nama Lenis Kogoya, ini, diperkirakan tiba di Bandar Udara (Bandara) Douw Aturure Nabire, sekitar Pukul 07.30 pagi WP, dari Jakarta - Mimika, dan datang bersama rombongan, yakni; Ahli Gizi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Setibanya di Nabire, Lenis Kogoya beserta rombongan dan didampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (KasatPolPP) yang juga adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Tengah, beserta beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Papua Tengah lainnya.
Dari Bandara Douw Aturure Nabire langsung menuju dua titik sekolah yang rencananya akan dijadikan sebagai dapur MBG, adalah Sekolah Dasar (SD) Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Sion Oyehe, dan SD Advent Nabire.
Dalam sambutan Kepala Sekolah SD YPK, Sion Oyehe, Johan Marthinus Pattinasarany mengatakan Program MBG ini sangat penting bagi anak-anak generasi penerus, agar gizi siswa terpenuhi.
"Ini program yang sangat bermutu, semoga anak-anak kita tidak ada yang malas belajar karena, belum sarapan," kata Johan Pattinasarany.
Pada kesempatan itu, Lenis Kogoya mengajak semua pihak mendukung program MBG.
"Saya mengajak semua pihak untuk menolak isu negatif terkait program MBG ini, dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terus berupaya untuk melancarkan program ini," pinta Lenis Kogoya.
Lenis Kogoya setelah mengunjungi dua SD menetapkan sebagai dapur umum Program MBG, dan akan bersosialisai, menyampaikan materi bersama timnya di Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Nabire.
Ia mengenalkan masing-masing anggota LMA perwakilan Kabupaten. "Tadi dua SD sudah saya kunjungi untuk Program Makan Bergizi Gratis, dan di situ ada Dapur Umum. Nah, nanti, guru-guru itu sibuk mengajar, dan yang urusan dapur itu para kepala LMA atau LMA Kabupaten Nabire nanti mengajak ade-ade kita yang masih sekolah atau yang sudah selesai kuliah, ngaggur, itu bisa masuk dan itu tanggungjawab LMA," pungkas Lenis.
Lenis Kogoya pun meminta agar terkait dengan kursi jalur Otonomi Khusus (Otsus) untuk pengangkatan Dewan Perwakilan Rakyat maka menurutnya, LMA yang memiliki legalitas dibanding perwakilan adat dari lainnya.
"Namanya kepala suku di kampung itu tidak boleh diganggu, itu nama tetap ada. Kalau LMA ini, sudah diakui pemerintah dan buku sudah ada, AD/ART hak ciptanya sudah ada Menteri Hukum HAM. Jadi, kalua mereka [Lembaga adat lainnya] mau dapat anggaran nanti mereka masuk di LMA baru dibagi anggaran. Trus, untuk kursi DPRK, mau masuk DPRK itu nanti LMA yang kasih rekomendasikan mereka, gitu maksudnya," pinta Lenis.
Tutup lenis saat wawancara media, Ia mengajak semua organisasi adat atau Lembaga adat masuk dalam LMA.(*)
Dani MB