 |
| Perwakilan Pelajar SMA yang tergabung dalam ASP Kabupaten Paniai Foto Bersama Siap Turun Jalan Tolak Program MBG (#DaM-TaDahNews) |
Hal ini disampaikan oleh Ketua ASP, Agustinus Tatogo kepada awak media Tadah News sembari menjelaskan Tema Aksi, Tujuan, dan Sasaran Aksi, yang akan dilakukan pada Hari Senin, 24 Februari 2025.
"Tema Aksi Damai adalah 'Menolak Program Makanan Bergizi Gratis [MBG] dan Meminta Program Pendidikan Gratis'. Tujuan Aksi kami membawa aspirasi kami dengan aksi berjalan kaki [long March]. Dan, Sasaran Aksi itu dari Lapangan Karel Gobai menuju Kantor Bupat dan Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Paniai," ungkap Tatogo kepada tadahnews.com, Jumat, (21/02/2025) sore Waktu Papua (WP).
Ketua ASP, yang merupakan pelajar di salah satu SMA ini, akrab dipanggil Agus Tatogo kepada tadahnews.com menjelaskan dalam wawancara eksklusif tadahnews.com bahwa aksi ini merupakan salah satu bentuk protes siswa dan pelajar yang berada di Kabupaten Paniai terhadap kebijakan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto dengan Program MBG itu. Kenapa, Presiden Prabowo Subianto keras kepala dan tidak mau memberikan Pendidikan gratis? MBG ini kan kami anggap tidak menguntungkan dan akan merugikan makanan di rumah yang jauh berkualitas.
"Iya, jadi Prabowo Subianto itu sangat keras kepala tidak bisa memberikan Pendidikan gratis. Malah kasih program yang seluruh Indonesia menolak termasuk Tanah Papua. Nah, inilah yang kami protes. Dan juga, makanan di rumah itu, orang tua kami, atau kadang kami sendiri yang masak, itu tahu bahwa ini berguna bagi Kesehatan kami dan tidak. Dan, kalau kita makan di luar rumah, kan makanan di rumah ini akan rugi. Artinya, makanan yang sehat dan gratis itu ada di rumah, dan yang tidak ada dari kami itu Pendidikan gratis. Jadi, gantikan Makan Gratis dengan Sekolah Gratis," jelas Agus Tatogo.
Ketua ASP, Agustinus Tatago, mengatakan aksi protes ini adalah murni kesadaran kami sendiri, Siswa SMP, SMA, SMK, dan kami juga tidak bisa membatasi kepada siapa saja yang mendukung aksi kami mari! Dari SD sampai Orang Tua, boleh saja bergabung yang penting jaga keamanan bersama dan tertib.
"Kesadaran kamilah yang mengumpulkan kami untuk melakukan aksi unjuk rasa damai dan bermartabat. Dan, entah itu SD ka, atau orang tua ka, yang bersimpati atau memiliki keasadaran yang sama, silahkan bergabung bersama kami, Aliansi Siswa dan Pelajar, yang penting aman, dan yang bikin-bikin kacau itu bukan kami," kata Tatogo.
Tatago menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keamanan dalam hal ini Kepolisian Resor (Polres) Paniai bahwa telah memberikan Surat Pemberitahuan.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Dan, kami akan turun jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap program MBG ini," terangnya, tegas.
Pada kesempatan sama, Maksimus Mote, pelajar SMA, anggota ASP, mengimbau agar seluruh sekolah di Wilayah Timur, Barat, dan Selatan Kabupaten Paniai diliburkan pada hari Senin karena, semua siswa pasti terlibat aksi yang terbangun oleh kesadaran bersama ini.
"Kami menghimbau sekaligus berharap kerja sama dari semua guru untuk memastikan aksi ini dapat berlangsung dengan baik. Dan, oleh sebab itu, di semua sekolah pasti siswa akan turun jalan. Jadi, lebih baik diliburkan dan untuk tidak memeras orang tua, maka guru-guru serta orang tua juga terlibat agar Bapak Presiden bisa kasih Pendidikan gratis, bukan makan gratis," imbuh Mote, penuh harap.(#DaM/tadahnews.com)
Dani MB
