![]() |
Maria Gobai dari Pokja Agama, Meliana Dogomo dari Pokja Perempuan, dan Hendrikus Magai dari Pokja Adat. Foto Bersama Usai Koordinasi dan Konsultasi terkait dengan Program MBG (Ist.) |
Kegiatan ini berlangsung di Kabupaten Paniai, pada tanggal, 20 Februari 2025. Resmi dilakukan oleh MRP Provinsi Papua Tengah yang terdiri dari perwakilan ketiga kelompok kerja (Pokja), Maria Gobai dari Pokja Agama, Meliana Dogomo dari Pokja Perempuan, dan Hendrikus Magai dari Pokja Adat. Dan, bertujuan untuk mendengarkan masukan dan keluhan dari pihak sekolah serta kekhawatiran dari orang tua murid terkait rencana pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Paniai, yang merupakan bagian dari Provinsi Papua Tengah.
Program Makan Bergizi Gratis adalah program nasional yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dengan tujuan untuk meningkatkan gizi siswa di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Namun, sampai saat ini program ini belum dijalankan di Kabupaten Paniai.
Kepada media, Maria Gobai mengungkapkan bahwa pihakya merasa penting untuk melakukan koordinasi dengan pihak sekolah guna menerima masukan mengenai pelaksanaan program ini dan melihat berbagai tantangan yang mungkin timbul, mengingat isu serupa telah menyebabkan penolakan di beberapa kabupaten di WIlayah Provinsi Papua Tengah.
"Sebagai lembaga yang memiliki tugas dan tanggungjawab khusus untuk melindungi hak-hak Orang Asli Papua (OAP), kami dari MRP Provinsi Papua Tengah [masing-masing Pokja MRP], berperan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diterapkan Provinsi Papua Tengah, termasuk program nasional, seperti; Makan Bergizi Gratis ini dapat dipersiapakan dengan baik. Sehingga, dapat mengakomodir kepentingan masyarakat asli Papua," ungkap Maria Gobai, Pokja Agama MRP Papua Tengah, Jumat (21/02/2025).
Masing-masing perwakilan Pokja MRP Papua Tengah ini, melalui Maria Gobai menambahkan bahwa pihaknya akan memastikan program tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik lokal di wilayahnya. "Kami MRP Provinsi Papua Tengah merasa penting untuk mendengar langsung dari pihak sekolah di Kabupaten Paniai dan memastikan bahwa program ini dapat dikelola oleh pihak sekolah di daerah tersebut, sesuai dengan kebutuhan lokal dan tanpa menimbulkan konflik lebih lanjut," pungkas Maria Gobai.
Perwakilan dari MRP Provinsi Papua Tengah, ini, berinteraksi langsung dengan pihak sekolah untuk mendengarkan keluhan dan masukan mereka terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. Dan sambil berebutan untuk memberikan tanggapan mereka,yakni; guru an orang tua, spontan salah satu guru menyampaikan bahwa mereka lebih memahami kebutuhan gizi siswa karena, mereka berinteraksi langsung dengan murid setiap hari.
![]() |
Maria Gobai dari Pokja Agama, Meliana Dogomo dari Pokja Perempuan, dan Hendrikus Magai dari Pokja Adat. Foto Bersama Usai Koordinasi dan Konsultasi terkait dengan Program MBG (Ist.) |
MRP Papua Tengah, setelah mendengarkan tanggapan guru-guru dan orang tua murid, Maria Gobai menemukan ahwa ada kekhawatiran utama yang disampaikan oleh orang tua dan guru (pihak sekolah), adalah munculnya potensi konflik dari program ini.
"Kami temukan bahwa Pihak orang tua murid dan pihak sekolah menolak jika program ini dikoordinir oleh pihak lain selain pihak sekolah. Karena, hal tersebut justru dapat menciptakan ketegangan dan memperburuk hubungan antara pihak sekolah, orang tua murid, dan masyarakat," tutur Maria Gobai.
MRP Papua Tengah, juga menemukan bahwa jika pihak sekolah tidak menangani maka, mereka merasa bahwa yang seharusnya menjadi fokus adalah pemberian Pendidikan gratis bagi anak-anak mereka, bukan pemberian makan bergizi gratis.
Menurut temuan MRP Papua Tengah, Maria Gobai menerangkan bahwa sebenarnya pihak sekolah juga mengusulkan agar pengelolaan program ini diserahkan kepada mereka, mengingat mereka lebih memahami konteks lokal dan kebutuhan gizi yang sesuai bagi anak-anak didiknya.
"Dari data Koordinasi dan konsultasi kami sebagai MRP Papua Tengah, pihak sekolah, itu, mereka menekankan bahwa Kabupaten Paniai memiliki banyak Sumber Daya Alam [SDA] yang melimpah, seperti; ikan dan udang dari danau, serta ubi dan sayuran yang kaya akan gizi. Dengan memanfaatkan bahan makanan lokal, mereka yakin bahwa program ini dapat berjalan lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan gizi siswa," terang Maria Gobai.
MRP Provinsi Papua Tengah berharap agar dengan mendengarkan masukan dan kekhawatiran yang disampaikan selama koordinasi ini, Program Makan Bergizi Gratis ini dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan lokal di Kabupaten Paniai dan dilaksanakan tanpa menimbulkan permasalahan lebih lanjut.
"Program ini diharapkan dapat berjalan dengan baik di seluruh daerah di Wilayah Provinsi Papua Tengah, dan dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas gizi dan kesehatan generasi muda di daerah ini, dengan tetap memperhatikan hak-hak Orang Asli Papua dalam setiap kebijakan yang diambil," tutup Maria Gobai.(*)