KPA Nabire Menggelar Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor Bersama Sejumlah OPD di Aula Kantor Bappeda Nabire - (#DAM_TaDahnews) |
[Tabloid Daerah], Nabire -- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Nabire menggelar pertemuan koordinasi yang merupakan sosialisasi dan informasi dari KPA lintas sektor dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar dapat di bawa dalam kebijakan guna untuk pencegahan, yang dilakukan di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Nabire, Jalan Merdeka, Kelurahan Karang Mulia, Selasa (17/09/2024), pagi Waktu Papua (WP).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Penanggulangan AIDS
(KPA) Kabupaten Nabire, Ibu Paula S. Pakage, S.E., bahwa pihaknya menggelar
kegiatan pada hari ini, Selasa (17/09), ini, dalam rangka memberi informasi, “ini
kan HIV/AIDS lagi tinggi dan makin meningkat. Sedangkan, untuk mencegah itu berarti
dari awal. Yaitu: Menular melalui seksual makin tinggi. Dan karena, itu merupakan
pintu masuk HIV/AIDS,” tandas Paula saat
ditemui awak media tadahnews.com.
“Kita adakan ini
lintas sektor dengan beberapa OPD agar itu menjadi kebijakan atau keputusan
bersama untuk bagaimana kita mencegah sebelum menjadi HIV/AIDS. Artinya, apa
yang kita bisa jaga dan cegah. Jadi, bisa didukung oleh pemerintah untuk
program yang akan kita jalankan ke depan
dalam penanganan cegah seksual, HIV/AIDS,” kata Ketua KPA Nabire, Paula Pakage.
Pihaknya juga
mengatakan, koordinasi bersama sektor OPD ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan
KPA Nabire pada Bulan April 2024 di tempat lokalisasi di Samabusa, tempatnya
para pekerja seks komersial (PSK).
“Kami KPA Nabire
menggelar kegiatan ini merupakan lanjutan dari pertemuan kami di Bulan April
2024 lalu. Yaitu: Lokalisasi di Samabusa yang mana di situ ada pengiriman pekerja
seks, itu ada 100 orang pekerja perempuan. Sehingga, di situ kami ada
pemerikasaan itu banyak yang terdeteksi positif HIV, dan juga positif AIDS. Dan,
mereka sudah melayani lebih dari satu tahun,” beber Ibu Ketua KPA Nabire.
Oleh karena itu, pada
sosilisasi KPA Nabire di lokalisasi itu, pihaknya mewajibkan setiap pelanggan
wajib harus memakai kondom, “iya, kami KPA sosialisasikan pentingnya kondom dan
kami menetapkan setiap pelanggan wajib kondom. Hal ini, agar terhindar dari
penularan HIV/AIDS. Yang mana, dari data kami penularan tertinggi itu melalui
hubungan seksual atau seks bebas,” pungkas Paula Pakage.
Menurut Paula Pakage, menjelaskan
pihaknya menargetkan, yakni; lokalisasi, kafe berkaroke, juga di pemukiman-pemukian
warga termasuk anak-anak muda yang ingin tahu akan segalah sesuatu yang
berdampak negatif, akan diundang oleh Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas Sosial, dinas elemen-elemen yang bergerak di bidang
HIV/AIDS, dan Puskesmas Samabusa juga Wonorejo yang memang aktif untuk
menangani masalah HIV/AIDS.
“Target kami itu tempat-tempat
yang memungkinkan penularan HIV/AIDS itu akan ada giat kegiatan bersama
dinas-dinas terkait guna menekan dampak meningkatnya penularan itu, misalnya
dari Dinas Kesehatan, Bappeda, Sosial, dan dinas-dinas lainnya tapi juga,
Puskesmas Samabusa dan Wonorejo yang aktif menangani pasien HIV/AIDS,” jelas
Paula Pakage.
Tutup Ketua KPA
Nabire, pihaknya berharap agar tahun ini dan tahun mendatang semoga ada
dukungan, sponsor, dan atau kerjasama yang baik bersama Pemerintah Daerah
(Pemda). Dan, jika ada kerjasama yang baik maka KPA Nabire akan memprogramkan
kegiatan bersama Pemda, “kegiatan kami yang berjalan sejak Tahun 2003 sampai
tahun ini, inikan, kami niat kerja sendiri dan dipandang semua. Tetapi, dalam
hal ini jika dibekapi, sponsori, dan difasilitasi dari Pemda diberikan kepada
KPA Nabire anggaran yang mencukupi maka saya berani untuk mengundang semua OPD
terkait. Karena, inikan tidak mungkin kami KPA sendiri lakukan, semua terlibat
baru bisa. Cukup, KPA Nabire berjalan apa yang bias dikerjakan, karena, kita
tidak bisa tunggu hujan berhenti kalau ada payung,” imbuh Ketua KPA Nabire.
“Ke depan, saya
berharap untuk kerja sama ini sangat penting untuk memerangi IEMS dan juga
HIV/AIDS itu sendiri. Pertemuan kali ini juga menjadi tolak ukur, kita
sama-sama targetkan ke depan Tahun 2035, tidak akan ada lagi penekanan, antisipasi
ke depan Tahun 2035 itu bahwa kita kalua tidak menekan penularan maka pasti ada
di amban kepunahan,” tutup Ibu Ketua KPA Nabire.(#DAM/tadahnews.com)