Iklan

iklan

Anakku Inilah Realitas, Lawanlah!

Tabloid Daerah
7.24.2024 | 10:00:00 PM WIB Last Updated 2024-07-24T19:44:44Z
iklan
Foto: Screenshot Video (Kaki Abu_DomBa)


Anakku, kita tak lagi sendiri,
Gerobak adalah sahabat jalan kita,
Ia merekam setiap meter, kilometer,
Setiap yang menghampiri, juga yang kasatmata,

Dari mentari menyapa,
Hingga senja berlalu, dan
Malam menghampiri,
Gerobak, memori realitas hidup kita,

Di luar sana, di kota besar,
Mereka justru menjadi gerobak,
Elit-elit atas nama negara,
Yah, mereka gerobak,

Gerobak dari pasar yang dikejar,
Gerobak dari modal yang dikejar,
Gerobak yang anti kesetaraan,
Tak ada cinta, tak ada keadilan,

Gerobak kita, tempat kita mengadu,
Mereka gerobak, menjadi penghisap,
Atas nama negara,
Atas nama pembangunan, infrastruktur,

Anakku, gerobak kita realitas hidup,
Kreasi tangan kita, hidup kita,
Tekunlah, atas amal gerobak kita ini,
Bukan kelak masuk dalam "mereka gerobak",

Anakku, janganlah seperti gerobaknya mereka,
Atas tirani penindasan,
Anakku, Kau manusia,
Bernaluri, berperikemanusiaan, keadilan,

Tidak kah kau terdidik atas perjalanan ini,
Bersama gerobak kita,
Cuaca tak bersahabat, tetap kita tempuh,
Dagangan tak dihampiri, kita tempuh,

Yah, anakku, sekolah mahal,
Rumah sakit mahal,
Lahan kita dilirik manusia-manusia gerobak,
Semua di hisap, enyalah kau sistem yang menindas.

Anakku, peganglah pundak ayah,
Peluklah kedua bahu ayah,
Genggamlah gerobak kita,
Bahagia dalam perlawanan!
(*)




Oleh Sonny Dogopia, 24/7/2024.
Di sebuah tempat, kota sentral (majemuk), tepat di Lampu Merah.

Dedikasi untuk Rakyat Miskin Kota!
Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Anakku Inilah Realitas, Lawanlah!

P O P U L E R

Trending Now

Iklan

iklan