Brosur Ucapan Selamat ke-85 Masuknya Pekabaran Injil di Enarotali, Paniai/DOk. TaDah-#BoY |
[Tabloid Daerah], Nabire -- Memperingati tahun ke-85 masuknya pekabaran Injil di Enarotali, Paniai, melalui misionaris di Tanah Papua, Ketua Klasis Weya, Pdt. Yunus Yogi, S.Th., mengatakan acara peringatan yang di adakan pada13 Januari ini adalah momen yang sangat bersejarah untuk Papua, karena itu perlu untuk kita bahas lebih dalam.
"Pekabaran Injil adalah penyebaran agama Kristen di Papua, hingga hadir di Paniai oleh para misionaris pada tahun 1939. Pekabaran Injil ini banyak membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat Papua. Banyak orang Papua yang memilih untuk memeluk agama Kristen dan mengikuti ajaran-ajarannya", terang pendeta Yogi saat menghubunginya pada Minggu (14/01/2024).
Memperingati hari ulang tahun tersebut memiliki makna yang sangat penting. Sehingga ini menjadi ajang untuk mengenang dan menghargai perjuangan para misionaris dalam menyebarkan ajaran agama Kristen di Papua.
Lanjut ketua klasis Wilayah Weya, dengan hadirnya pekabaran Injil banyak orang telah bertobat dari dosa. Untuk itu, “para misionaris telah melalui banyak tantangan dan kesulitan dalam misi mereka, tetapi tetap teguh dalam keyakinan mereka," terangnya.
Namun tidak semua orang di Papua merayakan ulang tahun pekabaran Injil ini sepertu kegembiraan ditempat ini. “Tentu ada kelompok masyarakat Papua yang merasa bahwa agama Kristen telah merugikan tradisi dan kebudayaan Papua.” Ungkapnya seraya mengingat Kembali proses awal masuk agama Kristen ditengah masyarakat Paniai yang sangat dekat dengan budaya tradisional dan adat istiadatnya, saat itu.
Komunitas masyrakat yang meyakini kepercayaan tradisional dan masih mewarisi nilai-nilai ajaran leluhur, barangkali berpendapat bahwa agama Kristen mengubah cara hidup karena mereka mengetahui warisan budaya yang telah tindakan oleh misionaris dan menghilangkan identitas dan nilai-nilai budaya asli Papua.
Namun, Yunus berpendapat lain bahwa disisi lain, agama Kristen telah membawa perubahan yang positif, seperti pendidikan dan memperkenalkan masyarakat papua pada kehidupan yang modern, saat itu, melalui penyebaran agama ini.
Disela itu, Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur Felani, S.I.K mengatakan penting bagi kita untuk memahami pandangan-pandangan yang berbeda ini, dan mencoba mencapai pemahaman yang saling menghormati. “Kita harus menghargai hak masyarakat Papua untuk memilih agama mereka dan menjaga kebudayaan mereka sendiri.” Katanya.
Lanjut Kapolres Paniai Kembali menegaskan bahwa seharusnya tidak ada diskriminasi atau tekanan terhadap masyarakat Papua yang ingin memeluk agama Kristen atau tetap mempertahankan kepercayaan dan tradisi asli masyarakat Papua.
“Tentu saja, peringatan ini juga menjadi peluang bagi kita untuk memperbaiki hubungan antar agama dan suku di Papua. Kita harus saling menghormati dan menanggapi perbedaan kita. Kita semua berada di tanah yang sama, dan kita harus berusaha hidup berdampingan secara harmonis.” Terang Kapolres.
Ketua Klasis Weya Pdt.Yunus Yogi,S.Th berharap serta harapan yang mengedepankan melalui acara ulang tahun pekabaran Injil di Enarotali Paniai Papua adalah, kita semua adalah bagian dari Papua, dan kita harus saling mendukung dan menghormati satu sama lain.
"Kita jadikan peringatan ini sebagai momen yang bisa mempererat persatuan di tanah Papua. Mari kita tinggalkan perbedaan dan saling membantu untuk membangun Papua yang lebih baik. Happy anniversary pekabaran Injil! Semoga kita semua bisa hidup sejahtera dan damai di tanah yang kita cintai ini", Jelasnya.
Calon Reporter: Boas Yogi
Editor: Jhon Gobai
Editor: Jhon Gobai