TaDahnews.com, Moanemani -- Berlanjut dari berita sebelumnya pada hari Sabtu (15/7), pemalangan jalan pasca penembakan tiga (Pemuda) Warga Sipil Dogiyai ini belum kunjung usai. Dan, guna mendengar langsung penyampaian keluarga korban, Penjabat (Pj) Bupati Dogiyai, Drs. Petrus Agapa, M.Si., didampingi Pj. Sekertaris Daerah (Sekda) Dogiyai, Damiana Tekege, S.H. M.Hum., bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dogiyai, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), beberapa Kepala Distrik, Tokoh Agama, Masyarakat, Pemuda, Adat, bertemu keluarga korban dari ketiga warga sipil yang telah ditembak mati oleh Satuan Brigadir Mobil (Brimob), pada hari ini, Senin (17/7/2023), siang menjelang sore Waktu Papua, di Kantor Distrik Kamuu Utara, Dogiyai, Papua Tengah.
Dalam penjelasan Pj. Bupati di Kantor Distrik Kamuu Utara, dirinya sedang dalam perjalanan dinas ke Ibu Kota Provinsi Papua Tengah, Nabire, dalam rangka sebagai tamu undangan bersama tujuh Bupati yang ada di Papua Tengah agar mendampingi Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin, dalam kunjungannya kemarin hingga makan malam bersama. Namun, pada hari Kamis (13/7), kasus Dogiyai ini membuat Pj. Bupati Dogiyai harus kembali ke Dogiyai, dan akhirnya setibanya di Dogiyai malamnya, bangunan-bangunan ludes terbakar.
Pada (berita sebelumnya) hari Sabtu (15/7), Bupati dan seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Dogiyai tanpa melibatkan keluarga dari para korban melakukan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), dan di situ Pj. Bupati menjelaskan tentang fakta ada korban penembakan warga sipil atas nama Yosua Keiya (20 Tahun) sambil menerima kronologis versi aparat kepolisian yang disampaikan langsung oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Dogiyai.
Hampir tiga jam Pertemuan Muspida, dan aparat gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meminta agar membuka pemalangan jalan poros Nabire-Paniai pasca penembakan hingga batas waktu hari Senin (17/7).
Terkait dengan hasil pertemuan Muspida itu, keluarga dari para korban ini tidak menerima karena, pihaknya tidak dilibatkan, dan juga meminta agar pelaku oknum satuan Brimob yang menembak mati keluarga mereka, YK, YP, dan SP, diadili hingga tuntas, barulah pemalangan jalan akan dibuka.
Pj. Bupati telah menerima kronologis versi kepolisian, dan Pj Bupati pun menerima kronologis versi masyarakat Dogiyai yang dilengkapi oleh pihak keluarga korban melalui berita kronologis media ini.
Pada hari ini, Senin (17/7), bertempat di Kantor Distrik Kamuu Utara, Kabupaten Dogiyai, Pj. Bupati, Sekda Dogiyai, DPRD, para OPD, Tokoh Agama, Masyarakat, Pemuda, Adat, bertemu pihak keluarga korban.
Dalam pertemuan itu, setelah Pj. Bupati Agapa memberikan penjelasan, maka pihak korban pun menyampaikan sikap mereka dan diterima Pj. Bupati. Hasil dari itu, pemalangan jalan yang dilakukan oleh pihak korban pasca penembakan dibuka oleh Pemerintah Daerah (Pemda) pada hari ini, Senin (17/7).
Saat awak media ini menjumpai Pj. Bupati di tempat pemalangan, sambil membuka pemalangan, dirinya menyatakan bahwa hari ini Pemda telah membuka pemalangan yang dilakukan oleh pihak korban pasca penembakan di sepanjang Jalan Poros Nabire-Paniai setelah mendengar dan menerima seluruh penyampaian oleh keluarga korban.
"Sejak terjadi insiden penembakan terhadap tiga warga sipil, kami dari Pemda secara resmi turun tangan untuk membuka pemalangan," kata Pj. Bupati.
Lanjut Bupati Agapa, mengatakan bahwa ke depan tidak boleh lagi ada warga yang melakukan pemalangan di jalan raya.
Tutup Bupati dengan penuh harap kepada aparat keamanan di Kabupaten Dogiyai agar dapat mengedepankan rasa humanis untuk menghadapi masalah bersama masyarakat sipil.
"Ke depan pihak keamanan bangun pendekatan yang lebih humanis dengan masyarakat sipil. Hal ini supaya, daerah ini selalu aman dan damai," pungkas Bupati Agapa, penuh harap.(*)
Kontributor: Alex WD
Editor: Melky Dogopia