Ratusan Mahasiswa FKIP UPP PGSD Uncen Nabire Melakukan Aksi Demo Padati Kantor Bupati/Dok.#EDo-TaDahnews |
TaDahnews.com, Nabire -- Ratusan Mahasiswa Fakultas Ilmu Perguruan (FKIP), Unit Pelaksanaan Program (UPP), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Cenderawasih (Uncen) Cabang Nabire Menggelar Aksi Demonstrasi (Demo) Damai menuntut Pengadaan Pembangunan Gedung Uncen cabang Nabire FKIP UPP PGSD, Hari Senin (26/06/2023), Pagi Waktu Papua (WP), di Depan Kantor Bupati Nabire, Papua Tengah.
Hal ini disampaikan oleh Penanggung Jawab aksi tersebut, Rikardus Paul Makai kepada tadahnews.com.
Makai menjelaskan kepada awak media ini, dari tahun ke tahun tidak pernah bertambah atau dibatasi jumlah kuota penerimaan mahasiswa-mahasiswi baru. Hal ini disebabkan karena, jumlah gedung FKIP UPP PGSD Uncen Cabang Nabire yang kurang. Dan, oleh karena masalah-masalah itulah, kami datang untuk menuntut penambahan gedung-gedung baru.
Pihaknya menilai kuota yang dibatasi berawal dari alasan-alasan yang selalu diberikan oleh Lembaga PGSD di sana, bahwa jumlah ruangan yang tersedia FKIP UPP PGSD Uncen Cabang Nabire itu kurang. Dan, oleh karena jumlah mahasiswa-mahasiswi yang terbatas mengakibatkan pula dosen-dosen (terbang) kewalahan menangani akademik lebih khususnya Uncen Cabang Nabire dikarenakan ada banyak hal yang masih kekurangan.
"Kami datang meminta untuk menambah jumlah ruangan FKIP UPP PGSD Uncen Cabang Nabire kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah di sini," tegas Makai kepada tadahnews.com.
Tambah Makai, tuntutan kami itu segara direspon! Karena, selama ini PGSD di Kabupaten Nabire ini, tidak bisa menampung calon pendaftar Mahasiswa Baru dari Kabupaten Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, dan beberapa kabupaten lainnya, ini juga belum ada. Sementara, FKIP UPP PGSD ini merupakan salah satu lembaga yang mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang tenaga pendidik atau guru.
Lebih lanjut, pihaknya meminta pembangunan penambahan ruangan ini merupakan rumah atau wadah untuk mendidik manusia atau memanusiakan manusia dalam rangka mengembangkan potensi-potensi SDM di Tanah Papua lebih khususnya di delapan kabupaten yang ada di Provinsi Papua Tengah.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) FKIP UPP PGSD Uncen Nabire, Leonardus Butu mengatakan bahwa yang menjadi aspirasi kami itu sudah jelas terkait dengan kuota penerimaan mahasiswa baru yang terbatas, di situ rasio dosen juga akan berkurang, dan saat ini yang menjadi awal-mula adanya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 1 Plus KPG (Kolese Pendidikan Guru), ini, KPG dari Uncen Jayapura, mereka telah membuka cabang, dan saat ini sudah ada sekitar empat cabang, lebih khususnya itu FKIP UPP PGSD ini, justru yang kami kwatirkan ini tidak mengalami peningkatan bahkan akan menurun.
"Kami telah memantau bahwa belum ada pembangunan gedung atau ruang satu saja, atau selama ini tidak ada sama sekali di Kabupaten Nabire ini. Hal itu, untuk Kampus UPP belum ada pembangunan khusus di Meepago. Selama ini yang kami pakai itu, adalah milik KPG. Jadi, saat ini, kami merasa terhina, dan bukan berarti kami PGSD ini difasilitasi, itu tidak ada," ujar Butu.
Sebagai Ketua HMJ FKIP UPP PGSD Uncen Nabire, pihaknya melihat bahwa untuk UPP PGSD itu hanya memakai ruangan SMA N. 1 Plus KPG, dan itu hanya ada tiga ruangan yang kami pakai. Itu pun juga belum di bangun dari pihak pengelolah, dan tidak dibicarakan secara transparan, atau dibicarakan secara tertutup.
Lanjut Butu, karena tidak ada keterbukaan antara pihak KPG dan FKIP UPP PGSD, itu juga menjadi masalah, sebenarnya hanya soal ruangan atau bangunan kampus saja. Dan, kebutuhan penambahan dosen akan terjawab seketika penambahan bangunan FKIP UPP PGSD Uncen Nabire terjawab. Dan melalui adanya Provinsi ini, dalam itu ada beberapa kabupaten, yakni; Intan Jaya, Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai, Puncak Papua, Puncak Jaya, dan Mimika, maka di Nabire sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Tengah, agar segera! Membangun Gedung Universitas UPP PGSD Nabire, guna membangun Daerah dan Provinsi juga.
"Kami datang meminta untuk menambah jumlah ruangan FKIP UPP PGSD Uncen Cabang Nabire kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah di sini," tegas Makai kepada tadahnews.com.
Tambah Makai, tuntutan kami itu segara direspon! Karena, selama ini PGSD di Kabupaten Nabire ini, tidak bisa menampung calon pendaftar Mahasiswa Baru dari Kabupaten Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, dan beberapa kabupaten lainnya, ini juga belum ada. Sementara, FKIP UPP PGSD ini merupakan salah satu lembaga yang mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang tenaga pendidik atau guru.
Lebih lanjut, pihaknya meminta pembangunan penambahan ruangan ini merupakan rumah atau wadah untuk mendidik manusia atau memanusiakan manusia dalam rangka mengembangkan potensi-potensi SDM di Tanah Papua lebih khususnya di delapan kabupaten yang ada di Provinsi Papua Tengah.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) FKIP UPP PGSD Uncen Nabire, Leonardus Butu mengatakan bahwa yang menjadi aspirasi kami itu sudah jelas terkait dengan kuota penerimaan mahasiswa baru yang terbatas, di situ rasio dosen juga akan berkurang, dan saat ini yang menjadi awal-mula adanya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 1 Plus KPG (Kolese Pendidikan Guru), ini, KPG dari Uncen Jayapura, mereka telah membuka cabang, dan saat ini sudah ada sekitar empat cabang, lebih khususnya itu FKIP UPP PGSD ini, justru yang kami kwatirkan ini tidak mengalami peningkatan bahkan akan menurun.
"Kami telah memantau bahwa belum ada pembangunan gedung atau ruang satu saja, atau selama ini tidak ada sama sekali di Kabupaten Nabire ini. Hal itu, untuk Kampus UPP belum ada pembangunan khusus di Meepago. Selama ini yang kami pakai itu, adalah milik KPG. Jadi, saat ini, kami merasa terhina, dan bukan berarti kami PGSD ini difasilitasi, itu tidak ada," ujar Butu.
Sebagai Ketua HMJ FKIP UPP PGSD Uncen Nabire, pihaknya melihat bahwa untuk UPP PGSD itu hanya memakai ruangan SMA N. 1 Plus KPG, dan itu hanya ada tiga ruangan yang kami pakai. Itu pun juga belum di bangun dari pihak pengelolah, dan tidak dibicarakan secara transparan, atau dibicarakan secara tertutup.
Lanjut Butu, karena tidak ada keterbukaan antara pihak KPG dan FKIP UPP PGSD, itu juga menjadi masalah, sebenarnya hanya soal ruangan atau bangunan kampus saja. Dan, kebutuhan penambahan dosen akan terjawab seketika penambahan bangunan FKIP UPP PGSD Uncen Nabire terjawab. Dan melalui adanya Provinsi ini, dalam itu ada beberapa kabupaten, yakni; Intan Jaya, Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai, Puncak Papua, Puncak Jaya, dan Mimika, maka di Nabire sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Tengah, agar segera! Membangun Gedung Universitas UPP PGSD Nabire, guna membangun Daerah dan Provinsi juga.
"Kami mahasiswa-mahasiswi tidak mau kuliah dengan tiga ruangan yang ada ini. untuk itu, Pemda atau Pemrov, segera! Membangun UPP PGSD Nabire sebagai Gedung Universitas di Provinsi Papua Tengah, lebih khususnya di Kabupaten Nabire ini," tegas Ketua HMJ FKIP UPP PGSD Uncen Nabire.
Sementara itu, Aksi Demo tersebut ditanggapi oleh mantan Sekertaris Daerah (Sekda) Nabire, Herman Kayame, dan memberikan arahan kepada Demonstran Mahasiswa FKIP UPP PGSD Uncen Nabire.
Sementara itu, Aksi Demo tersebut ditanggapi oleh mantan Sekertaris Daerah (Sekda) Nabire, Herman Kayame, dan memberikan arahan kepada Demonstran Mahasiswa FKIP UPP PGSD Uncen Nabire.
"Apa yang adik-adik sampaikan kepada Ibu PJ. dan jajarannya, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Papua Tengah boleh diserahkan kepada kami supaya, kami memfasilitasinya. Karena, hari ini, Ibu PJ. dan jajarannya ada di luar daerah sehingga adik-adik tidak bisa ketemu dengan mereka," tandas Kayame.
Kayame pun mewakili Pemerintah Kabupaten Nabire, menerima aspirasi mahasiswa itu dan menjawab akan siap meneruskannya ke Pemerintah Provinsi Papua Tengah.
Kayame pun mewakili Pemerintah Kabupaten Nabire, menerima aspirasi mahasiswa itu dan menjawab akan siap meneruskannya ke Pemerintah Provinsi Papua Tengah.
"Adik-adik, aspirasi atau pernyataan sikap yang diberikan kepada kami Pemda Nabire, ini akan ditindak lanjuti dan menjaring kordinasi dengan Ibu PJ. Gubernur, lalu sesuai prosedur mereka yang akan menjawab aspirasi adik-adik ini," tutup eks Sekda Nabire.(#EDo/tadahnews.com)
Editor: Melky Dogopia
Editor: Melky Dogopia