TaDahnews.com,
Jayapura -- Forum Komunikasi Mahsiswa/i Deiyai (FKM-KD) se-Jayapura melalui
Bidang Penalaran dan Pendidikan akan menggelar seminar sehari dengan topik
yang berbeda-beda dari tiga Narasumber penting yang berkompeten di bidang
mereka masing-masing, Jumat (24/2/2023).
Seminar
tersebut berlangsung di Asrama Deiyai yang beralamat di belakang Kantor Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Papua, Jalan Sudirman 86 Kamkey, Abepura, Jayapura, Papua.
Dalam seminar sehari tersebut akan
dihadiri oleh seluruh anggota FKM-KD, Senioritas, Pembina, Badan Pengurus,
Ketujuh Ikatan Lokal, dan tamu undangan lainnya yang ada di Kota Study
Jayapura. Mereka akan mendengarkan tiga narasumber
penting yang berkompeten dibidangnya masing masing tersebut.
Narasumber pertama akan
di isi oleh Direktur LBH Papua, Emanuel Gobai, S.H., M.H., dengan topik,
"Pendidikan Hukum Kritis di Papua".
Dari pantauan
tadahnews.com, Advokat bagi kaum jelata dan tertindas ini menjelaskan bahwa
Pendidikan Hukum Kritis melihat berbagai persoalan masalah yang sedang terjadi
di Tanah Papua, lebih khususnya di Daerah Kabupaten Deiyai. Berbagai macam
masalah sosial yang sedang terjadi, masalaha Tanah Hak Ulayatnya, peristiwa
penembakan Paniai berdarah Tahun 2014 yang menewaskan empat siswa pelajar mati
tempat, keracunan makanan, penculikan anak, peristiwa penembakan di Mapia,
Dogiyai, Pilot Selandia Baru yang disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional
Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Militer (Kodap) III Ndugama-Derakma, dan
berbagai persoalan atau peristiwa lainnya di Tanah Papua ini.
"Saya sangat
prihatin alat negara (Senjata) yang digunakan di Papua tidak sesuai dengan
Prosedur atau mekanisme yang ada. Kejadian baru yang terjadi di Kabupaten
Dogiyai, penembakan terhadap warga sipil atas nama Yulianus Tebai dan Vinsen
Dogomo, serta empat orang lainnya mengalami luka-luka. Kasus seperti ini,
adalah pelanggarara HAM Berat di Tanah Papua," kata Gobai.
Lebih lanjut Gobai
mengungkapkan bahwa negara kita ini adalah negara Hukum, negara Demokrasi,
mesti kita harus saling menghargai sesama manusia. Kita sebagai manusia ada
haknya, hak untuk hidup, hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, hak
berekspresi, hak memiliki keberagamaan, hak kesejateraan hidup, hak untuk
menentukan nasib hidupnya suatu bangsa serta berbagai macam hak lainnya.
Pada kesempatan yang
sama, narasumber kedua akan di isi oleh Hengki Yeimo. Dirinya bekerja sebagai
Wartawan Media Jubi dari Tahun 2015 hingga kini memasuki Tahun 2023, yang
sebelumnya bekerja di Media Majalah Selangkah Papua.
Wartawan muda asal Papua
yang bekerja di Jubi, Henki Yeimo memberikan materinya dengan Topik,
"Menulis Makalah." Bagaimana kita menulis makalah yang baik dan
benar.
Jurnalis asal Paniai,
Papua, yang bekerja di Jubi, Yeimo menjelaskan, kita menulis makalah yang
pertama adalah, kita temukan ide, melalui berbagai cara.
"Kita temukan ide
melalui membaca buku, melalui diskusi, melalui seminar, melalui panca indera;
pendengaran, penglihatan, muculnya pemikiran, pendapat dan lain-lain,"
pungkas Yeimo.
Lanjut Yeimo, Kita bisa
memunculkan satu ide tulisan, siapapun dia penulis hebat dunia atau Papua.
Mereka juga menulis berawal dari ide. Melalui ide, kita bisa temukan
masalahnya. Kemudian, kita mencari Sumber Referensi buku, melalui wawancara di
lapangan, melalui data. Dan, yang paling penting adalah bagaimana kita
memulainya, kerangka menulis makalalahnya. Menentukan Tema, Judul, Sistematika
Penulisan, Abstrak, Bab I Pendahuluan, Bab II Pembahasan dan Bab III Penutup.
Hal ini, kita temui jika mahasiswa mau menyelesaikan S1 (Stara Satu) di setiap
perguruan tinggi negeri maupun swasta. Kita bisa mulai menulis membiasakan diri
dari sekarang.
Kesempatan berikut diberikan kepada Narasumber
ketiga, Narasumber terakhir ini dibawakan oleh Soleman Pinibo, S.Ked., dengan
Topik, “Kesehatan Dengan Penyakit Malaria dan Diare,” penyebab Penyakit Malaria
dan Diare dengan cara pencegahannya.
Badan Pengurus FKM-KD
se-Jayapura, Kristianus Adii memberikan apresiasi kepada Bidang Penalaran dan
Pendidikan atas diadakannya seminar ini.
"Kita sebagai
mahasiswa perlu melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti ini, selain dari
jam kuliah, kita bisa menambah pengalaman dan menambah ilmu pengetahuan kita,"
tutur Adii.
tutupnya, dirinya juga
mengucapkan terimakasih kepada pemateri yang mana bersedia, berbagi Ilmu
Pengetahuan.
"Terima kasi atas
materinya kepada para narasumber juga kepada para tamu undangan yang mau
memenuhi dan menghadiri acara yang diseleggarakan oleh FKM-KD melalui Bidang
Penalaran dan Pendidikan ini," tutupnya.
Reporter: Lambertus
Magai
Editor: Melky Dogopia