Jek Kobogau, Inisiator Iven U-16 sampai U-18 Tahun, Yuni Wonda, dan Ismail Dimara |
Dari pantauan tadahnews.com, Senin itu di Lapangan SMP Negri 5, Jalan Suci, Siriwini, Nabire, Papua Tengah, Iven U-16 sampai U-18 Tahun itu benar diinisiasi Jek Kobogau, Pemuda yang selalu aktif di Bidang Olahraga Sepak Bola di Papua juga di Papua Tengah, asal Intan Jaya itu.
Jek Kobogau awal sambutannya, menyambut hangat mantan Bupati Puncak Jaya, Politikus Praktis, Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Wilayah Papua Tengah, Dr. Yuni Wonda, S.Sos., S.IP., M.M., dan senior Persatuan Sepakbola Indonesia Nabire (Persinab) yang tergabung di dalam All Star.
Pemuda yang pernah memperkuat Tim Koteka FC di Jayapura yang merupakan Divisi Utama Persipura Jayapura itu, selain peduli terhadap bibit-bibit unggul usia muda Sepakbola di Papua Tengah, dirinya juga berpesan agar generasi emas Papua tidak boleh "Aibon".
"Usia muda ini dibuat oleh saya sendiri, bukan Pemerintah Nabire atau Provinsi Papua Tengah tidak tapi, saya sendiri yang buat. Kemudian karena, usia muda itu sudah tidak berjalan lagi di Kota Nabire sangat lama. Oleh sebab itu, nanti pertandingan ini nanti ada usia muda lagi, itu nanti teman-teman, pelatih-pelatih, atau pengurus klub, bisa sesuaikan. Jadi, kita mulai belajar dari sini, mulai dari administrasi, kalian punya perlengkapan, berkas-berkas, mulai dari sini kalian belajar," Sambutan Jek Kobogau, Senin (20/2/2023).
Lanjut Pemuda yang pernah membuat skuat Tim Liga-3 Zona Papua Persintan Intan Jaya ke Jawa dalam rangka bertanding bersama Tim-tim yang Lolos ke seleksi Liga-3 menuju Liga-2 di Malang, Jawa Timur, Kobogau berpesan bahwa Pelatih-pelatih jangan tipu-tipu kami panitia lagi kalau tipu nanti akibatnya di Lapangan. Jadi, yang bisa bermain di sini hanya usia 16, 17, dan 18 Tahun saja. Kalau ada Usia 19 Tahun, silahkan protes ke Panitia kalau ada yang 19 Tahun.
Pemuda yang peduli terhadap Sepakbola itu menambahkan bahwa dirinya tegaskan agar saling mengingatkan ketika diketahui ada Klub yang membawa pemain 19 Tahun ke atas.
"Pasti di antar pemain baku tahu itu, nah ini pemain 19 Tahun ini, langsung jangan kasih tahu ke panitia tapi, ke pelatih, nanti dari pelatih yang sampaikan ke panitia. Jadi, kalian main saja, jangan berteriak-berteriak wasit-wasit, kalian punya tugas hanya bermain, kalian tunjukkan kalian punya skil, supaya siapa tahu, kalian bisa menjadi pemain-pemain Persinab sama seperti, kakak-kakak kalian. Harus banyak latihan,kurangi atau Stop 'Aibon'," pesan Kobogau.
Sambutan berikut dari Senior Persinab yang tergabung dalam All Star, diwakili oleh Ismail Dimara mengapresiasi inisiatif Jek Kobogau.
"Selamat datang Bapak Yuni Wonda dan yang terhormat lainnya, serta rekan-rekan All Star senior Persinab. Terima kasih juga kepada Adik Jek yang mana cukup andil terhadap pertandingan-pertandingan yang ada di Kabupaten Nabire, pada hari ini kita semua berftemu di sini untuk pembukaan pertandingan Usia 16 sampai 18 Tahun dan terimakasih untuk 14 Tim yang sudah hadir, setiap pengurus dan pelatih saya ucapkan terimakasih karena, menganggap penting untuk mengikuti iven ini," tutur Dimara.
Senior Persinab, Dimara yang tergabung dalam All Star mengatakan Adik-adik pemain semuanya selamat sore, pesan dari kami semua yang hadir di sini bahwa kalian boleh bertanding sesuai dengan apa yang telah di atur dari panitia, ingat kalian calon pemain kedepannya, ingat yang terbaik akan dipilih untuk kedepannya. Apa yang kalian dapat di klub masing-masing di lapangan sini hanya dikembangkan.
Dimara juga berpesan bahwa di Lapangan sini buka pencak silat, atau tinju. Ini kalian bermain bola, bagaimana caranya agar tunjukkan permainan terbaik seperti yang kalian nonton di TV, dan seperti yang kita nonton bersama di Liga Indonesia, ada Kakak Isak Wanggai terakhir di Persebaya Surabaya.
"Jadi, kalian ketika ke depan merantau, dengan Sepakbola bisa sekolah, pintar, dan bekerja dengan Sepakbola, seperti kita yang ada duduk di sini. Jadi, ini memang momen yang baik, kalau biasa kalian main di halaman-halaman rumah, di sini sudah kalian tunjukkan bakat yang kalian punya tunjukkan di sini," pungkas Dimara.
Politisi PDI-P, Dr. Yuni Wonda, S.Sos., S.IP., M.M., membuka Iven yang digelar oleh Jek Kobogau itu.
Dalam sambutannya mengapresiasi dan mengatakan bahwa melalui olahraga sepakbola ini, kita dikenal, membangun harga diri, markat, dan martabat kita sebagai Orang Papua yang mampu.
"Terimakasih kepada Panitia, hari ini saya merasa terhormat sekali telah hadir di sini dengan keadaan terbatas kami akan membuka pertandingan di sore hari ini," kata Wonda.
Lebih lanjut Wonda banyak berbicara dan mengatakan bahwa dirinya bangga karena, melalui Sepakbola kita dikenal, membangun harga diri, markat, dan martabat kita sebagai Orang Papua yang mampu dan layak diperhitungkan. Kita dianggap tidak mampu, atau yang terkebelakang, tidak mampu dibidang apapun tapi, melalui Sepakbola, kita mengangkat harga diri kita, kita tunjukkan bahwa kita bisa, kita mampu.
"Sekali lagi ingat baik, Papua bisa dikenal, Papua bisa ternama, harga dan harkat, martabat Orang Papua bisa naik di atas rata-rat itu hanya karena, Sepakbola. Oleh karena itu, hari ini, kepada teman-teman panitia yang menyelenggarakan pertandingan ini menjadi sebuah penghormatan kami, baik sebagai Pemerintah Daerah tapi, juga seluruh masyarakat yang ada karena, pertandingan yang namanya Sepakbola itu adalah murah-meriah," ucap Wonda.
Politisi DPI-P asal Puncak Jaya itu juga menilai bahwa Sepakbola sendiri yang terpenting ada dua hal. Dan ini menjadi semangat dalam pertandingan hari ini.
"Ada dua hal positif di dalam persepakbolaan ini, yang pertama sekali, sodara-sodara ini bisa sama dikemudian hari, 15, 10 tahun kemudian, bisa sama seperti kakak-kakak yang pernah bermain ini, yang sekarang ada duduk ini. Ini kakak Yus Babinggen ini, pemain Persina dulu, terus di sini ada kakak Yahya Sosomar, Kakak Otopia, di sana lagi yang pegang kamera, trus di sini ada kakak Ismail Dimara, luar biasa, yang ditunggu-tunggu ada datang ni, Yustus Sembor ini, apalagi yang namanya Jek Kobogau ini, ini semua ini, yang lain-lain Pak Guru, apa, saya tidak sebut, apalagi yang terakhir pemain bek kanan, ini semua pemain-pemain yang hadir. Hari ini, adik-adik membuktikan depan mereka ternyata dulu, Bapak-bapak, atau kakak-kakak yang terkenal, besok saya juga harus menjadi ternama karena, latihan dari tempat ini. Jadi, di dalam daftar panitia itu, sekali lagi seperti apa yang disampaikan oleh panitia dalam hal ini, Jek Kobogau, bukan main fisik tapi, main teknik di dalam pertandingan sepakbola," tutup mantan Pemain Sepakbola di Nabire, Wonda.
Setelah menutup sambutannya, Wonda membuka Pertandingan Sepakbola Bola Usia Muda, U-16 sampai U-18 Tahun itu dengan simbol menoki "Mike" dan Menendang Bola.
Admin