Foto: Korban Mati Tempat, Yulianus Tebai (28 Tahun), anggota SatPol-PP, Sabtu (21/1/2023), di Tugomani sebelum memasuki kampung Ugida/Dok.KorbanSaksi |
TaDahnews.com, Nabire -- Kami hendak mau ke kebun. Namun, karena bertemu dengan kejadian ini, sebagai SatPol-PP, kakak saya ingin mencari tahu dan memadamkan situasi itu. Namun, Kami ditembaki oleh aparat keamanan. Saya langsung lompat dari motor dan menyelamatkan diri di sebelah jalan masuk ke hutan. Kakak kandung saya langsung stop, putar balik motor dan langsung kabur pakai motor juga. Saya mengira aman dan akan bertemu di rumah. Padahal, tidak, itu kakak saya ditembak mati.
Almarhum Yulianus Tebai (28 Tahun)
itu kakak kandung saya. Dia bekerja di anggota Satuan Polisi Pamong Praja
(SatPol-PP) Kabupaten Dogiyai, saya juga sebagai korban karena, kami sama-sama
ditembaki. Saat kejadian, Yulianus Tebai ini menggoncengi saya. Dan itu hari
terakhir saya bersama kakak saya, Sabtu (21/1/2023).
Dalam laporan saksi yang diterima
tadahnews.com, adik kandung dari almarhum Yulianus Tebai ini menceritakan bahwa
mereka hendak akan bergegas ke kebun. Namun, karena ada bunyi tembakan di luar
dan disusul dengan bunyi lonceng dari tiang listrik yang panjang, yang
memberikan isyarat bahwa ada sesuatu bahaya yang sedang terjadi maka sebagai
anggota SatPol-PP, Yuianus Tebai dan adik perempuannya itu berencana mencari
tahu dan ingin mengamankan.
Baca Juga: Ini Kronologis Penembakan di Ugida
"Ada bunyi tembakan, itu
disusul dengan bunyi tiang listrik yang dipukul tanda telah terjadi
sesuatu masalah. Karena itu, saya dengan
almarhum Yulianus Tebai, kami ke arah Kampung Ekago dan Gopouya. Tiba di depan
Gereja Ekago, ada beberapa orang berkerumun. Kami lalu berhenti dan bertanya
kepada mereka, ada masalah apa? Lalu kami dengar kerumunan orang itu jelaskan
kepada kami bahwa tadi ada tentara yang ada di dalam sebuah (1 buah) truk telah
buang tembakan ke arah para pemuda dan para pemuda sedang kejar truk yang buang
tembakan tersebut," jawab warga dikerumunan itu kepada saksi (yang juga korban)
dalam keterangan tertulis kepada tadahnews.com, Senin (23/1/2023).
Melalui keterangan tertulis itu,
korban sebagai saksi ini menceritakan saat-saat mendekati peluruh tajam itu
merobek bagian punggung kanan kakaknya, Yulianus Tebai dan akhirnya tidak
bernyawa.
Dari tempat kami berhenti, kami
melihat beberapa pemuda juga sedang berjalan ke arah datangnya suara tembakan
guna memastikan. Beberapa pemuda juga sibuk mengejar truk yang menurut cerita
sudah membuang tembakan dan lalu dikejar
Dari situ kami juga mengikuti
orang-orang yang sedang mengejar truk. Kakak saya sebagai anggota SatPolPP
memang tugasnya mengamankan keributan yang timbul di tengah masyarakat. Jadi
kami ke sumber konflik dengan tujuan kakak kandung saya sebagai anggota SatPolPP
mau mengamankan situasi.
Kami tiba di Tugomani, sebelum masuk
ke perkampungan Kampung Ugida, disitu ada jalan yang tidak baik. Begitu tiba di
tempat itu, ada satu truk yang berhenti di tempat yang tidak baik tersebut.
Dari arah yang lain juga ada sebuah Mobil Hilux sedang mendekati truk tersebut.
Para pemuda yang mengejar juga sudah
mendekati truk tersebut. Melihat para pemuda sudah sangat dekat, ada beberapa
apparat keamanan dari dalam Mobil Hilux dan Truk tersebut keluar dan menembaki
kami. Saya langsung lompat dari motor dan menyelamatkan diri di sebelah jalan
masuk ke hutan. Kakak kandung saya langsung stop, putar balik motor dan
langsung kabur pakai motor juga.
"Saya lihat jelas dari dalam
hutan di pinggir jalan bahwa almarhum kakak saya sudah pake motor berhasil
menyelamatkan diri," tuturnya dalam keterangan tertulis.
Di akhir penjelasannya, korban
sebagai saksi bercerita bahwa dirinya ingin bertemu Yulianus Tebai dan setelah
tembakan berhenti, ia bergegas dari dalam hutan dan keluar.
"Saya juga lari kembali ke arah
rumah karena, menduga bahwa kakak saya pasti menunggu saya tidak jauh dari
lokasi kami dapat tembak. Saya tidak tahu dengan para pemuda pengejar yang
lain. Saat itu, saya fokus saja ke kakak saya. Saya berlari-lari kecil di
jalanan kembali. Saat saya kembali, beberapa pemuda berjalan kaki ke arah
lokasi kami dapat tembak, mungkin kaget karena, ada bunyi tembakan. Ada
beberapa mobil juga yang lewat," pungkasnya.
Sambil meneteskan air matanya, adik
perempuan dari Almarhum Yulianus Tebai/28 menangis dengan begitu pedihnya dan
berkata saya menangis dan meratap di situ.
Reporter: Melkianus Dogopia