TaDahnews.com, Deiyai -- Mahasiswa dari organisasi Ikatan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa/i Kemuge, Deiyai, Gami, dan Pou-pou (Ippma Kedegapo) asal dua kota studi berbeda, Nabire dan Jayapura, bergabung bersama menggelar seminar sehari di gedung Gereja Bhetel, Gakokebo, Tigi Utara, Deiyai, Papua Tengah, Senin (2/1/2023).
Tiga materi yang dibawakan yakni,
penyakit sosial disampaikan oleh Lamber Pekei, politik oleh Maikel Pekei dan
perubahan dampak lingkungan oleh Alpius Douw.
Naftali Pekei, perwakilan badan pengurus kedua ikatan Ippma Kedegapo, usai
seminar dalam sambutannya, meminta materi yang diterima tidak boleh dijadikan
sebatas ilmu pengetahuan tetapi harus mampu untuk diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
"Mengajak orang lain untuk sama-sama mencegah dampak lingkungan dan
melawan semua jenis penyakit sosial yang makin merusak tatanan hidup kita yang
baik. Ya, karena kita sudah dipengaruhi untuk bergantung ke hal-hal yang serba
instan. Sudah malas kerja kebun, maunya tunggu bantuan datang dari pemerintah
dan lain-lain. Ini sekarang kita semua harus mampu untuk lawan," ajaknya.
Tidak hanya seminar telah dilaksanakan, para mahasiswa itu juga akan
mensosialisasikan secara terbuka ke khalayak umum sesuai materi disampaikan,
pada Selasa (3/1/2023), sebagai kegiatan kedua atau lanjutan.
"Terimakasih buat semua kawan-kawan yang sudah ikut seminar. Dan besok
akan dilanjutkan dengan sosialisasi terkait dengan materi yang sudah
disampaikan pemateri. Karena sosialisasi ini penting, kami harap masyarakat
umum lain yang tidak hadir harus hadir besok, supaya bisa dengar langsung dan
tahu apa saja persoalan lingkungan dan penyakit sosial dari yang kelihatan
sampai yang tidak selama ini, yang sudah dan akan terus merusak tatanan hidup
kita," harapnya.
Orang tua dan sanak-saudara dari para mahasiswa, tokoh masyarakat, undangan,
intelektual dan simpatisan turut hadir pula dalam seminar itu walau tidak
semua.
Atas kehadiran orang tua mahasiswa dan lainnya, Aprida Pekei, mewakili badan
pengurus ikatan besar Kedegapo Deiyai, menyampaikan terimakasih kepada para
mahasiswa karena dapat melakukan seminar di kampung bersama masyarakat yang
notabene awam akan seminar.
"Seminar seperti begini biasanya dilakukan di kota-kota. Tapi seminar kali
ini tidak, kalian mahasiswa lakukan di kampung asal kalian yang bersentuhan
langsung dengan masyarakat atau orang tua kalian sendiri yang benar-benar tidak
tahu tentang apa itu seminar. Terus ilmu dari semua materi yang disampaikan
juga luar biasa dan baru buat mereka. Ini kami salut dan kalian sungguh luar
biasa. Saya sampaikan ini mewakili orang tua," bebernya.
Salah satu orang tua mewakili lainnya, ketika diberi kesempatan berpesan agar
pendidikan yang sedang ditempuh harus diselesaikan dengan baik sesuai harapan
dari orang tua.
"Kami dari orang tua minta itu, jangan putus asa. Harus emangat terus.
Kalian adalah anak-anak generasi masa depan untuk Kedegapo, Deiyai, dan
Papua," pesannya.
Calon Reporter : Elias
Douw
Editor: Dani MB