Nilai Tukar Rupiah Menguat terhadap Dollar AS, Beda Nasib dari Yen Jepang hingga Yuan China |
TaDahnews.com, Internasional -- Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup menguat pada sesi perdagangan Senin (24/10/2022). Hal serupa terjadi pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor.
Melansir dari data Bloomberg, nilai
tukar rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 15.586 per dollar AS, menguat
0,29 persen. Dengan posisi ini, mata uang Garuda di pasar spot sebenarnya telah
terdepresiasi 9,28 persen dari posisi awal tahun ini (year to date/ytd).
Jika mengacu Jisdor, nilai tukar rupiah juga terapresiasi.
Pada sesi perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah Jisdor berada pada level Rp
15.590 per dollar AS, lebih rendah dari perdagangan sebelumnya sebesar Rp
15.610 per dollar AS.
Penguatan nilai tukar rupiah terjadi meskipun indeks dollar AS
cenderung mengalami penguatan dalam kurun waktu satu hari terakhir. Tercatat
indeks mata uang Negeri Paman Sam masih berada pada kisaran 112,28 hingga sore
hari ini.
Tercatat sejumlah mata
uang Asia lain juga terdepresiasi terhadap dollar AS. Mulai dari Yen Jepang,
Dollar Hong Kong, Dollar Singapura, Dollar Taiwan, Peso Filipina, hingga Yuan
China melemah terhadap Dollar AS.
Oleh karenanya, penguatan nilai
tukar rupiah pada hari ini dinilai disebabkan oleh sentimen dari dalam negeri.
Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mengkerek suku bunga acuan sebesar 50 basis
points (bps) kini telah direspons positif oleh pasar.
"Keputusan itu
merupakan sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk
menurunkan ekspektasi inflasi yang 7 persen terlalu tinggi," ujar Direktur
Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam risetnya, Senin, dikutip tadahnews.com.