Foto: konflik horizontal di Wamena/@HN |
TaDahnews.com, Jayawijaya -- Terkait Konflik Horizontal di Kabupaten Jayawijaya, Wamena, Seluruh Mahasiswa asal Lapago yang sedang Kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Menyatakan Sikap agar mengurangi bahkan menghentikan konflik yang terjadi itu.
Ketua Forum Pelajar dan Mahasiswa Wilayah Adat Lapago di Yogyakarta, Romario Wandik membenarkan melalui keterangan pers terkait delapan (8) sikap, bersama seluruh anggotanya.
"Kami meminta tidak boleh terjadi konflik horizontal antara suku di Wamena karena, masalah-masalah yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, ini akan berakibat pada banyak korban yang tidak tahu apa-apa," kata Romario Wandik dalam keterangan Pers yang dikirim ke media ini, Senin (10/1/2022).
Lanjut Romario, kami Forum Pelajar dan Mahasiswa Wilayah Adat Lapago yang berdomisili di DIY menyatakan sikap kami agar di dengar dan dilakukan guna menurunkan atau menghentikan konflik horizontal yang terjadi di daerah kami.
Ini Pernyataan Sikap Mahasiswa Lapago di DIY:
Pertama, Ketiga pemerintah daerah yaitu kabupaten Nduga, Lani Jaya dan Jayawijaya tidak boleh membiarkan masyarakat untuk berperang.
Kedua, Pihak TNI POLRI agar memakai cara persuasif untuk menghentikan perang.
Ketiga, Pemerintah daerah kab Jayawijaya segera membatasi jalur keluar masuk Wamena yang membawa alat tajam serta mobilisasi massa baik udara maupun darat.
Keempat, Kami menolak soal narasi perang suku karena tidak ada yang perang suku di wamena yang ada hanya perang saudara.
Kelima, Kami mendesak kepada pihak gereja dan dewan adat wilayah Lapago agar memberikan kenyamanan terhadap masyarakat sipil di Wamena.
Keenam, Kami menghimbau kepada semua pihak agar berhenti mengupload video gambar serta klip suara tanpa mengetahui kronologis yang valid.
Ketujuh, kami menolak masalah ini tidak meluas sampai ke tingkat Pelajar dan Mahasiswa di Papua maupun diluar Papua.
Kedelapan, Kami meminta kepada pemerintah untuk bisa membuka ruang agar bisa melakukan perdamaian antara kedua belah pihak yang telah terjadi masalah di awal.
Tutup Romario Wandik, kami akan terus memantau bahkan mengkawal sikap kami sebagai bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat kami, dan kami sampaikan kepada kelompok yang sedang terlibat dalam konflik agar tidak memperbesar ini, Stop konflik.(*)
Editor: Admin