Foto: Saat Korban di taruh di Lapangan Karel Gobai, Enarotali/Red |
TaDahnews.com, Paniai -- Minggu sore kemarin (19/12/2021) ada bunyi tembakan di Pasar Enarotali, Paniai, Papua, di tengah-tengah isu kedatangan tim investigasi kasus penembakan terhadap empat pelajar pada waktu 8 Desember 2014 lalu.
Terkait berita sebelumnya, "breaking news" Tabloid Daerah, Orang Paniai membacanya itu karena isu kedatangan tim investigasi untuk kasus Paniai Berdarah.
Dalam forum diskusi Grup WhatsApp, "Paniai Itu Kita", Kepala Distrik Paniai Timur dan Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua (DPRP) berbagi dan mengecam tindakan aparat keamanan yang berpatroli dan semenah-menah melepaskan tembakan.
"Cipta Kondisi ini juga dibuat untuk mensterilkan kabupaten paniai, supaya Tim investigasi bentukan Mahfud MD dan Kejaksaan Agung bisa datang ke Paniai dalam situasi yang steril," pungkasnya melalui salah satu Grup WhatsApp milik Orang Paniai, Kepala Distrik, dikutip media ini.
Tambahnya, kita harus tolak kedatangan tim investigasi bentukan Mahfud MD dan Kejaksaan Agung yang rencananya ke Paniai untuk lakukan ganti rugi kepada pihak korban.
DPRP jalur khusus, juga berbagi pengalaman situasi ini sama seperti beberapa tahun lalu saat mereka mengawal kasus Paniai berdarah ini.
"Waktu Tahun 2014 kami kawal kasus ini, sampai tahun 2015 tidak ada tanda-tanda, padahal Komnas HAM yang datang," tulis DPRP Papua, JG, dikutip media ini.
Lanjutnya, Tahun 2015, saat kami sedang meminta keterangan saksi di Gedung Uwatawogi, sekelompok anak-anak mudah yang dikasih minum-minuman beralkohol datang mau bubarkan kegiatan, itu juga pernah ada.
Tutup JG, tentang pengkondisian karena isu tim investigasi, itu pola lama yang dipakai.
Admin