Foto: ilust/@nn |
Berasal dari rahim,
dibesarkan oleh pundak, mama.
Tiada harga bagimu,
dan tak terhingga kasih mu.
Kan ku coba menapaki jejak pedih,
pundakmu memikul beban.
Tak peduli jahatnya kehidupan,
Jahatnya itu seenaknya datang,
dan mengakhiri buah kasihmu.
Tangisan mu,
tangisan bangsa,
Realitas hidup di dalam jahat,
Itulah arti penindasan,
yang hari ini membudaya
dan terstruktur ini,
ku genggam dan berontak,
kan mencoba memberikan cinta,
atas perlawanan ini.
Walau tak seberapa bagimu mama,
Kan ku bayar sampai titik darah penghabisan.
__________________